Sabtu, 27 Oktober 2012

Kiamat Dikomersilkan




Ramalan Kiamat Dikomersilkan, 

Suku Maya Protes


                                Kalender Suku Maya






Liputan6.com, Jakarta: Pemimpin Alinsi Suku Maya 
Oxlaljuj Ajpop Felipe Gomez, meminta lembaga 
pariwisata memikirkan ulang soal ramalan hari kiamat. 
Suku Maya di Guatemala ini menuduh pemerintah 
memanfaatkan mitos hari kiamat versi suku tersebut 
untuk keuntungan finansial.

Film dan dokumenter yang menceritakan isu kiamat 
versi kalender Maya kuno belakangan memang merebak. 
Isu ini dijadikan komoditas untuk mengambil keuntungan 
dari sektor wisata oleh beberapa negara. Kementerian 
Kebudayaan Guatemala bahkan menggelar festival 
di Guatemala City untuk menyambut hari kiamat versi 
ramalan Maya kuno. Sejumlah biro wisata pun 
menyediakan paket khusus yang bertemakan hari kiamat.

"Kami menentang penipuan, kebohongan, manipulasi 
kebenaran, dan menjadikan kami alat untuk mendapatkan 
keuntungan. Mereka tak mengatakan yang sebenarnya 
soal siklus waktu," ujarnya. "Siklus waktu suku Maya berarti 
akan terjadi perubahan besar terhadap diri seseorang, 
keluarga, dan komunitas. Akan terwujud keseimbangan 
dan harmoni antara manusia dan alam," tambahnya.

Kini, Oxlajuj Ajpop, tengah menggelar ajang yang bagi 
mereka dianggap sakral di lima kota untuk menandai 
"akhir zaman" ini. Sehingga, Gomez meminta Kementerian 
Kebudayaan Guatemala cukup bijaksana untuk mendukung 
selebrasi yang benar ini. 

Kalender kuno suku Maya terdiri atas 18 bulan dan 
masing-masing bulan terdiri atas 20 hari. Dalam 
kalender kuno itu terdapat satu bulan suci Wayeb
yang hanya terdiri dari lima hari.